Selasa, 28 April 2009

ASKEP PD KLIEN DGN INFEKSI OTAK

ASKEP PD KLIEN DGN INFEKSI OTAK

n INFEKSI OTAK
n Jaringan otak Bakteri
n Selaput otak virus
n Medula spinalis Jamur

Meningitis
Encephalitis
Abses otak
n MENINGITIS
n Radang pd meningen
n Disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur
n Meningitis : asepsis, sepsis, & tuberkulosa
n M. aseptic
salah satu meningitis virus, disebabkan oleh abses otak, ensefalitis, limfoma, leukemia, atau darah di ruang sub arakhnoid
n M. sepsis
disebabkan oleh meningokokus, stafilokokus atau basilus influensa
n M.tuberkulosa
disebabkan oleh basilus tuberkel
n MENINGITIS BAKTERI
n Paling signifikan. 75 % kasus
n Neiserria meningitis / m. meningokokus
n Streptococcus pneumoniae : pd dws
n Haemophilus influenzae : anak2 & dws muda
n Penularan mll ; droplet & sekret dr hidung & tenggorok
n Insiden tertinggi : bakteri gram negatif
n Patofisiologi
n Infeksi orofaring
n Organisme msuk dlm alirah darah & menyebabkan reaksi radang dlm meningen & di bwh daerah korteks
n Trombus & penurunan alirah darah serebral
n Gg metabolisme akibat eksudat meningen, vaskulitis, & hipoperfusi
n Eksudat menyebar sampai dasar otak & medula spinalis
n Manifestasi Klinis
n Sakit kepala & demam
n Perub. Tingkat kesadaran
n Tanda iritasi meningen
n Fotofobia
n Kejang & peningkatan TIK
n Ruam
n Infeksi fulminating
n Tanda iritasi meningen
n Rigiditas nukal : spasme otot2 leher
n Tanda Kernig (+) : ps dibaringkan dgn paha fleksi ke arah abdomen, kaki tdk dpt diekstensikan sempurna
n Tanda Brudzinski : leher ps di fleksikan, dihasilkan fleksi lutut & pinggul; bl dilakukan fleksi pasif pd ekstremitas bwh pd salah satu sisi, gerakan yg sama terlihat pd sisi yg lain
n Infeksi fulminating
n Pd m. meningokokus
n Tanda septikemia : demam tinggi tiba2, lesi purpura menyebar (wajah & ekstremitas), syok,& tanda2 koagulopati intravaskuler diseminata
n Pemeriksaan Diagnostik
n Kultur CSS
n Kultur darah
n CIE (Counterimmunoelectrophoresis) : deteksi antigen bakteri pd cairan tubuh ( CSS & urin)
n Penatalaksanaan
n Antibiotik
n Cairan
n Anti kejang
n Diuretik osmotik
n ABSES OTAK
n Kumpulan unsur2 infeksius dlm otak
n Tjd mll invasi otak langsung dr trauma intrakranial / pembedahan,
n Mll penyebaran infeksi dr daerah lain spt sinus, telinga, gigi
n Mll penyebaran infeksi dr organ lain : abses paru, endokarditis
n Komplikasi beberapa bentuk meningitis
n Manifestasi klinik
n Dr perubahan dinamika intrakranial (edema, pergeseran otak), infeksi, atau lokasi abses
n Sakit kepala, muntah
n Tanda neurologik fokal; kelemahan ekstremitas, penurunan penglihatan (tgt tempat abses)
n Perubahan status mental; letargi, peka, disorientasi
n Pemeriksaan Diagnostik
n Pengkajian neurologik
n CT Scan
n Penatalaksanaan
n Menghilangkan abses; antimikroba, pembedahan/aspirasi
n Menuruknan radang edema otak : kortikosteroid
n Anti konfulsan
n ENCEPHALITIS
n Peradangan otak
n Diagnosisnya dpt ditegakkan mll px. mikroskopis jaringan otak

n Etiologi
n Bakteri
n Cacing
n Jamur
n Virus : terpenting & tersering
n Klasifikasi virus
n Epidemik :
Gol enterovirus : poliomyelitis, virus echo
Gol arbo virus : western equine encephalitis, eastern equine encephalitis
n Sporadik : rabies, herpes simplek, herpes zooster, limfogranuloma, mumps, chorio meningitis
n Pasca infeksi : morbili, varisela, rubella, mononukleosis infeksius, infeksi traktus respiratorius
n Manifestasi Klinis
n Demam
n Sakit kepala
n Pusing
n Muntah
n Nyeri tenggorokan
n Malaise
n Nyeri ekstremitas
n Pucat
n Tergantung distribusi & luas lesi pd neuron
n Gelisah, iritabel, screaming attack, perubahan perilaku, gg kesadaran, kejang
n Tanda neurologis : afasia, hemiparesis, hemiplegi, ataksia & paralysis saraf otak
n Patofisiologi
n Virus masuk mll kulit, sal nafas & sal cerna
n Menyebar dlm sistem limfatik & msk aliran darah
n Infasi ke dlm susunan saraf pusat
n Respon imun & peradangan menyebabkan edema & peningkatan TIK
n Destruksi jaringan saraf, kerusakan pembuluh darah & perivaskular
n Pemeriksaan Diagnostik
n Analisa CSS
n CT Scan
n MRI
n EEG (electro ensefalografi)
n Darah
n Penatalaksanaan
n Anti konfulsan
n Antipiretik
n Kortikosretoid : utk edema otak
n PROSES KEPERAWATAN
n Pengkajian
n Analisa data
n Diagnosa keperawatan
n Perencanaan
n Implementasi
n Evaluasi
n Pengkajian
n Aktifitas / istirahat
Malaise, ataksia, kelumpuhan, gerakan involunter
n Sirkulasi
Riwayat kardiopatologi, tekanan darah meningkat, takikardi, disritmia
n Eliminasi
Inkontinensia atau retensi
n Makanan / cairan
Kehilangan nafsu makan, kesulitan menelan, anoreksia, muntah, turgor jelek, membran mukosa kering
n Higiene
Ketergantungan keb. perawtan diri
n Neurosensori
Sakit kepala, parestesia, kehilangan sensasi, kejang, gg penglihatan, letargi, afasia, hemiparese/hemiplegi, tanda brudzinski, tanda kernig, rigiditas nukal
n Kenyamanan
Sakit kepala, kaku leher, fotosensitifitas, nyeri tenggorok,
n Pernafasan
Riwayat infeksi sinus /paru, perub. mental & gelisah
n Keamanan
Riwayat infeksi nafas, telinga & gigi, pembedahan, imunisasi, terpajan campak, herpes simpleks,peningkatan suhu, ada ras, kelemahan umum . Gg sensasi
n Diagnosa Keperawatan
n Resiko tinggi infeksi b.d diseminata hematogen dr patogen
n Resiko tinggi Perubahan perfusi jaringan serebral b.d edema serebral
n Resiko tinggi trauma b.d kelemahan umum
n Gg rasa nyaman : nyeri b.d proses inflamasi
n Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler
n Perubahan persepsi sensori : ….. B.d perubahan resepsi sensori, transmisi / integrasi
n Ansietas b.d krisis situasi
n Kurang pengetahuan b.d kurang pemajanan, kesalahan interpretasi
n Resiko tinggi infeksi b.d diseminata hematogen dr patogen
Intervensi :
n Berikan tindakan isolasi sbg tindakan pencegahan
n Pertahankan teknik aseptik & teknik cuci tangan yg tepat baik ps, pengunjung, maupun staf. Pantau & batasi pengunjung/ staf ss kebutuhan
n Pantau suhu secara teratur. Catat munculnya tanda2 klinis dr proses infeksi
n Teliti adanya keluhan nyeri dada, disritmia, demam yg terus menerus
n Auskultasi suara nafas. Pantau kecepatan & usaha pernafasan
n Ubah posisi ps dgn teratur & anjurkan utk melakukan nafas dlm
n Catat karakteristik urin
n Identifikasi kontak yg beresiko thd perkembangan proses infeksi serebral
n Kelola pemberian terapi antibiotika IV ss indikasi
n Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan serebral b.d edema serebral
Intervensi :
n Pertahankan tirah baring dgn posisi kepala datar & pantau tanda vital ss indikasi
n Pantau status neurologis dgn teratur & bandingkan dgn keadaan normalnya
n Kaji adanya rigiditas nukal, gemetar, kegelisahan yg meningkat, peka rangsang & adanya kejang
n Pantau tanda vital
n Pantau frekuensi/irama jantung
n Pantau pernafasan, catat pola & irama pernafasan
n Pantau suhu & atur suhu lingkungan ss kebutuhan
n Pantau masukan & haluaran. Catat karakteristik urin, turgor kulit & keadaan membran mukosa
n Bantu ps utk berkemih/ membatasi batuk, muntah, mengejan.
n Berikan tindakan yg menimbulkan rasa nyaman, spt masase punggung, lingkungan yg tenang
n Berikan waktu istirahat antara aktifitas perawatan
n Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajad ss indikasi. Jaga posisi kepala tetap pd posisi netral
n Kelola pemberian vairan IV
n Pantau BGA
n Kelola pemberian medikasi
n Resiko tinggi trauma b.d kelemahan umum
Intervensi :
n Pantau adanya kejang pd tangan, kaki & wajah
n Berikan keamanan pd ps dgn memberi bantalan penghalang tempat tidur
n Pasang jalan nafas buatan
n Pertahankan tirah baring selama fae akut
n Kolaborasi & kelola pemberian anti konvulsan
n Gg rasa nyaman : nyeri b.d prose inflamasi
Intervensi :
n Berikan lingkungan yg tenang
n Tingkatkan tirah baring, bantu kebutuhan perawatan diri
n Kompres dingin kepala & mata
n Dukung ps utk posisi yg nyaman
n Berikan latihan rentang gerak aktif/pasif scr tepat & masase otot daerah bahu/leher
n Kolaborasi pemberian anlgesik
n Ansietas b.d krisis situasi
Intervensi :
n Kaji status mental & tingkat ansietas dr ps/klg
n Berikan penjelasan
n Hubungan antara proses penyakit & gejalanya
n Jelaskan & persiapkan utk tindakan prosedur sblm dilakukan
n Berikan kesempatan ps utk mengungkapkan isi pikiran & perasaan takutnya
n Libatkan ps/klg dlm perawatan
n Berikan dukungan thd perencanaan gaya hidup ss kemampuan ps
n Berikan petunjuk sumber2 penyokong yg ada, spt klg, konselor profesional
n Lindungi privasi ps
n Kurang pengetahuan b.d kurang pemajanan
Intervensi :
n Berikan informasi yg singkat & sederhana
n Diskusikan mengenai kemungkinan proses penyembuhan yg lama
n Berikan informasi mengenai kebutuhan diet TKTP utk proses penyembuhan
n Instruksikan utk terus latihan rentang gerakscr bertahap
n Diskusikan pentingnya istirahat yg adekuat
n Kaji ulang pengobatan yg diberi & tekankan utk mengkonsultasikan kesehatannya
n Diskusikan pencegahan proses penyakit ss kebutuhan
n Berikan penjelasan ulang mengenai timbulnya tanda & gejala yg membutuhkan penanganan medis segera
n Tekankan pentingnya evaluasi ulang & terapi rawat jalan secara rutin
n Identifikasi sumber2 penyokong yg ada di masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar